Peningkatan partisipasi pemilih di DKI Jakarta pada Pemilu 2014 menjadi salah satu hasil signifikan dari Program Advokasi Kinerja DPRD DKI Jakarta dan Relasinya dengan Pemilu 2014 yang dijalankan oleh KOPEL bekerja sama dengan Yayasan Tifa. Meskipun program ini bukan satu-satunya menjadi indikator, namun sedikit banyak berkontribusi dalam memperkuat demokrasi dan peningkatan partisipasi pemilih. Berdasarkan data dari KPU DKI Jakarta, tingkat partisipasi pemilih mencapai 76%, meningkat sekitar 5% dibandingkan dengan Pemilu sebelumnya yang hanya berada di angka 71%. Hal ini mencerminkan keberhasilan program dalam mendorong warga untuk lebih aktif berpartisipasi dan membuat keputusan yang lebih terinformasi.
Program ini berhasil meningkatkan transparansi dan akuntabilitas DPRD DKI Jakarta dengan memberikan informasi yang jelas mengenai kinerja anggota DPRD kepada masyarakat. Dengan demikian, pemilih dapat menilai kinerja legislatif dan memilih wakil mereka berdasarkan informasi yang objektif, bukan sekadar janji politik.
Tujuan utama dari program ini adalah untuk memperkuat demokrasi melalui peningkatan partisipasi pemilih dan memperbaiki kualitas perwakilan politik. Melalui program ini, masyarakat diharapkan lebih kritis terhadap kinerja wakil rakyat mereka, sehingga pemilu dapat berjalan dengan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan keterlibatan aktif dari seluruh pemilih.
Partisipasi aktif masyarakat tidak hanya diharapkan pada saat pemilu berlangsung, tetapi juga dalam mengawal kebijakan yang dihasilkan oleh para wakil rakyat terpilih. Hal ini mencakup pemahaman mendalam tentang mekanisme pengawasan terhadap lembaga legislatif, pelaporan terhadap penyimpangan, hingga pemberdayaan komunitas untuk menjadi mitra kritis dalam proses pengambilan keputusan publik. Dengan demikian, program ini bertujuan menciptakan ruang dialog antara masyarakat dan wakilnya untuk memastikan tercapainya aspirasi yang sejati.