Komite Pemantau Legislatif (KOPEL) Indonesia menggelar kegiatan lokakarya kebijakan energy rendah karbon dan pelatihan penyusunan policy brief bagi masyarakat sipil di Hotel Remcy Panakkukang Makassar. Kegiatan ini turut mengundang Bapak Andi Ishaq ( Kepala bidang energy terbarukan dinas ESDM Provinsi Sulsel) sebagai narasumber dan dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat sipil dari Kab. Jeneponto dan Kab. Pangkep.
26 Januari 2024 - Kegiatan ini diawali dengan sambutan oleh Ketua Kopel Indonesia Bapak Herman menyampaikan bahwa dalam kegiatan ini lebih banyak berfokus kepada kebijkan energy di Provinsi Sulawesi Selatan khususnya energy terbarukan.
“kita mau melihat, menoropong lebih jauh seperti apa kebijakan energy di Sulawesi Selatan, terkhusus pada kebijakan energy ramah lingkungan” ungkapnya.
Sementara itu, Akil Rahman selaku pemandu jalannya acara menyampaikan bahwa, “ujung dari kegiatan ini akan kita konkritkan, kita akan coba kunci dalam bentuk policy brief yang akan menjadi alat advokasi kepada kita semua untuk mendorong implementasi RUED di Provinsi Sulawesi Selatan.”
Mewakili Dinas ESDM Provinsi Sulsel, Kepala Bidang EBT Andi Ishak memaparkan kebijakan energy rendah karbon yang ada di Sulsel. Ia mengungkapkan bahwa rata-rata tupoksi bidang EBT Dinas ESDM Sulsel adalah implementasi kebijakan energi rendah karbon.
“Dibidang saya, energy baru terbarukan, disitu, pelaksanaannya semua, diharapkan adalah energy rendah karbon, seperti yang ada di Sulsel” ungkapnya.
Selanjutnya Ia menyampaikan bahwa Provins Sulawesi Selatan memiliki potensi EBT yang cukup besar hanya saja dalam pelaksanaannya masih memiliki banyak kendala. Ia juga menyebut bahwa bauran EBT di Sulsel telah mencapai target RUED.
27 Januari 2024 – Hari kedua dilanjutkan dengan pengenalan hingga penyusunan policy brief kepada masyarakat sipil yang kembali dibuka oleh Ketua Kopel, Herman.
“Dengan policy brief yang nantinya akan kita buat ini, diharapkan pemerintah daerah dapat lebih mendengar aspirasi-aspirasi masyarakat, khususnya yang terkait dengan energy ramah lingkungan” ungkapnya.
Dalam kegiatan ini turut mengundang Bapak Syamsuddin dan Bapak Danar yang memberi pengenalan dan pemahaman kepada peserta terkait policy brief. Ada 2 isu yang diangkat oleh peseta yaitu, dampak PLTU Punagaya Kab. Jeneponto dan Inovasi Pemanfaatan minyak jelanta menjadi biodisel.